Kamis, 16 Desember 2010

Cuek bukan berarti ga cinta (Pengalaman Pribadi)

sikap kya gini biasanya dimilikin sama orang2 cuek yang keliatan masa bodo. tapi bukan berarti di hati mereka itu mereka gak punya cinta. sikap orang cuek emang biasanya 99% bikin orang bete. tapi bukan maksud mereka bikin orang bete.

orang cuek juga bisa cinta sama lawan jenis (maksud gue buat orang cuek yg normal, haha). cuma cara mereka nunjukinnya emang beda, mereka punya cara sendiri buat nunjukkin rasa cintanya.

orang cuek emang selalu keliatan nyebelin, apalagi di mata pasangannya. mereka keliatan ga peduli sama perasaan pasangannya. padahal dalam hatinya mereka peduli. sangat sangat peduli. cuma mereka nggak tau gimana caranya nunjukkin rasa peduli itu.

mereka pengen ngeliat kamu seneng, tapi kenyataannya mereka malah selalu bikin kamu bete gara2 sikap cueknya itu. mereka pengen ngebahagiain kamu, tapi bingung gimana cara yang pas buat bikin kamu bahagia.

terkadang mereka malah ngelakuin hal yang kamu gak suka berulang kali. itu bukan maksud mereka bikin kamu jengkel, tapi itu emang udah sifatnya yang seharusnya kamu bisa menerima kelemahannya di bidang perhatian.

kadang orang2 cuek emang keliatan nyebelin di mata pasangannya. mereka gak pernah nunjukin rasa cemburu kalo kamu lagi deket sama cowo atau cewe lain. tapi asal kamu tau, dalam hati mereka rasanya pengen meledak, pengen teriak sekenceng2nya kalo mereka <span>takut kehilangan kamu. tapi mereka gak bisa ngelakuin itu.

kadang juga mereka keliatan kya ga peduli kalo kamu sedih. padahal sebenernya mereka gak mau ngeliat kamu sedih. rasanya mereka pengen meluk kamu, ngapus air mata kamu, dan bilang,"jangan sedih lagi ya sayang. kan masih ada aku yang sayang kamu." atau kata2 sejenis itu. tapi yang akhirnya keluar dari mulut mereka,"Udah, gak usah nangis. Jangan dipikirin."

orang2 cuek biasanya jauh dari kata romantis. mereka emang ga bisa ngebuai kamu dengan sikap2 romantisnya. tapi percaya deh, mereka sebenernya berusaha untuk bisa keliatan romantis walaupun bagi kamu itu belom romantis. misalnya mereka berusaha nahan ngantuk buat ngucapin selamat ultah pas jam 12 malem pas hari ultah kamu. atau mungkin bikin kejutan2 kecil yg bagi kamu ga berharga sama sekali. padahal butuh perjuangan buat mereka ngelakuin itu.

mereka jarang sms atau telpon kamu. bahkan untuk sekedar nanya,"Sayang, lagi ngapain? udah makan belom?" itu rasanya berat banget. tapi bukan berarti mereka gak mikirin kamu. mereka cuma bisa bertanya2 dalam hati. "gimana kabarnya hari ini?" , "dia lagi apa ya?" , "udah makan belom dia ya?" , "lagi sama siapa ya?" mereka cuma nungguin kamu yang ngasih kabar ke mereka. dan waktu kamu udah ngasih kabar, hati mereka rasanya lega karna semua pertanyaan di hatinya udah kejawab.

yang paling parah, ada orang cuek yang kalo suka sama seseorang, gak mau nunjukin perasaannya ke orang itu. bahkan sampe orang itu cape nungguin pernyataan cinta trus akhirnya punya gebetan baru, mereka cuman gigit jari dan gak bisa ngelakuin apa2 buat nyatain perasaannya kalo mereka bener2 cinta sama orang itu.

yang terakhir, sebenernya orang2 cuek itu bener2 gak mau kehilangan orang yang disayang, sama kya orang2 normal lainnya. tapi anehnya, mereka gak bisa nahan kamu waktu kamu bilang udah gak tahan sama sikapnya yang cuek. mereka cuma bisa pasrah ngeliat kamu pergi. tapi percayalah, dlm hati mereka, mereka bener2 cinta dan sayang kamu. mereka cuman mau yang terbaik buat kamu. biar kamu bisa bahagia, bukan menderita hidup sama orang cuek kya mereka.


btw agan2 yg udah baca, ane cewe kok gan, bukan cowo. tapi ane emang punya sikap cuek yg kelewatan. rasanya canggung aja kalo mau negor orang duluan sekalipun itu pacar.. 

Rabu, 17 November 2010

Sahabat Sejati

Ketika seorang sahabat sejati bertanya kepada sahabatnya, “apakah aku pernah melakukan salah padamu?“.
Sahabatnya akan menjawab, “ya, tapi aku sudah melupakan kesalahanmu“.
Ketika seorang sahabat sejati berbalik bertanya kepada sahabatnya, “apakah aku pernah bersalah padamu?“.
Sahabatnya akan menjawab, “ya, tapi aku sudah lupa akan hal itu“.
Ketika seorang bertanya, “Apa yang telah kau lakukan untuk sahabatmu?
Seorang sahabat akan menjawab, “Aku tidak tahu.” sebab seorang sahabat tidak pernah meminta imbalan dari apa yang telah di perbuatnya dengan tulus.
Ketika seorang sahabat sejati memarahi sahabatnya, dan sahabatnya bertanya, “mengapa kamu memarahiku?
Sahabatnya akan menjawab, “demi kebaikanmu“.
Ketika seseorang bertanya, “apakah alasanmu menjadi sahabatnya?
Ia akan menjawab, “tidak tahu“. Sebab sahabat yang sejati tidak pernah memanfaatkan, tidak pernah memandang kelemahan dan kelebihan.
Ketika kau jatuh, ia akan berusaha menopangkan tangannya supaya kau tidak tergeletak.
Ketika kau bersuka, ia akan berada disisimu dan turut merasakan kebahagiaanmu.
Ketika kau berduka, ia akan berada disampingmu, meskipun ia tidak tahu bagaimana cara menghiburmu. Tetap mendengarkanmu, mendengarkan setiap kata yang keluar dari mulutmu, meskipun kau hanya mengaduh dan meskipun ia tidak tahu bagaimana solusi masalahmu.
Ketika kau mengatakan cita – citamu, ia akan mendukung dan berdoa untukmu.
Ketika ia bersuka, kau juga akan bersuka karenanya.
Ketika ia berduka, kau yang ada di sampingnya.
Sahabat adalah memberi tanpa ada maksud di belakangnya, bukan hanya menerima.
Sahabat tidak pernah membungkus racun dengan permen manis.
Persahabatan tidak diukur oleh berapa lamanya waktu, tetapi berapa besar arti ‘persahabatan’ itu sendiri.
Persahabatan tidak diukur oleh materi, tetapi berapa besar pengorbanan.
Persahabatan tidak diukur dari kesuksesan yang di peroleh, tetapi dari berapa besar dukungan yang di berikan.
Ia dapat menyayangimu, bahkan lebih dari dirinya sendiri.
Persahabatan tidak pernah mulus. Tetapi yang membuat indah adalah ketika mereka berhasil menjalaninya bersama, meskipun harus melalui pertumpahan air mata.
Hal yang paling membuat sahabatmu sedih adalah ketika kamu, sebagai seorang sahabat, membohonginya dengan alasan apapun. Sebab ia sangat percaya padamu.
Hanya satu yang sahabatmu minta kepadamu : supaya ia menjadi bagian hidupmu.
"Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya"

Senin, 08 November 2010

“Perawan” Em Penting, Gak Penting

Hai Kaum Wanita masih perawan ato udah ga perawan? mungkin di negeri kita hal ini masih tabu ditanyakan…
Sebenernya standar perawan ato ga itu gimana sih? klu perempuan dibilang ga perawan gara2 selaput daranya robek, oh please deh, dan klo itu dijadikan standard juga, berarti wanita2 yg udah ML berkali2 (dengan keadaan adek kecil laki2 itu masuk ke itu nya si cewek) dan dia melakukan operasi untuk “memperbaiki” yang robek itu jadi ga robek lagi, berarti dia bisa disebut perawan dong?? jadi sebenerny standard perawan itu apa sih?
Ok, menurut sy, selama tu wanita belum melakukan hubungan intim (dengan keadaan adek kecil laki2 itu masuk ke itu nya si cewek), maka masih bisa disebut perawan, itu pendapat gw sebagai orang awam..
Tapi pada kenyataanya bagi sebagian perempuan di Indonesia, kehilangan keperawanan bukanlah suatu hal yang luar biasa.. sy mengenal beberapa orang yang dengan bodohnya bisa MBA (married by accident). alasan mereka mba, gara - gara cinta lah, khilaf lah, ini lah itu lah sampe - sampe takut diputusin pacar gara2 ga mau ML ama dy..
Yang justru jadi pertanyaan sy adalah, emang enak ML gara2 terpaksa? emang beneran bisa horny klu ML dibawah bayang2 takut hamil? emang ga malu sama diri sendiri klu udah ga perawan lagi? Come on.. klu emang dia sayang sama lu, dia pasti bakal mau nunggu sampai bener2 syah secara hukum, at least hukum agama.. klu dia memang bener - bener sayang sama lu, dia pasti ga akan mau ngerusak lu, ga akan mau memaksakan kehendak dia sama lu.. tapi klu emang dia ngajak dan lu mau, ya, itu masalah lu, kenapa lu mau..
Menurut survey yang sy lihat di tv, lebih dari 30% wanita di indonesia udah ga perawan lagi sebelum dia menikah… Yang lebih mencengangkan lagi menurut survey lebih dari 85 % Wanita di Kota Kota Besar Di indonesia, Seperti Jakarta, Bandung, Jogjakarta dll. Sudah Doll alias tidak Perawan.. Wah Kasian Dong kaum Perjaka Semakin Lama Tidak akan Kebagian Perawan.
Yang jadi pertanyaan sy, begitu pentingkah sebuah arti keperawanan bagi laki2? apakah dia harus mendapatkan perempuan yg perawan? klo laki2 itu masih perjaka, dan dia pengen punya istri yg masih perawan, gw rasa itu fair, dy bisa nahan nafsu dy, kenapa ga? sy rasa itu merupakan kado special utk pernikahan dari wanita ke suami..
Karena Sy Orang Kolot Dimata Sy Tetep Perawan itu Penting… Man
Dien…..

Dampak dari Pergaulan Bebas

Tingginya kasus penyakit Human Immunodeficiany Virus/Acquired Immnune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS), khususnya pada kelompok umur remaja, salah satu penyebabnya akibat pergaulan bebas.Hasil penelitian di 12 kota di Indonesia termasuk Denpasar menunjukkan 10-31% remaja yang belum menikah sudah pernah melakukan hubungan seksual.
Di kota Denpasar dari 633 pelajar Sekolah Menengah Tingkat Atas (SLTA) yang baru duduk di kelas II, 155 orang atau 23,4% mempunyai pengalaman hubungan seksual.
Mereka terdiri atas putra 27% dan putri 18%. Data statistik nasional mengenai penderita HIV/AIDS di Indonesia menunjukkan bahwa sekitar 75% terjangkit hilangnya kekebalan daya tubuh pada usia remaja.
Demikian pula masalah remaja terhadap penyalahgunaan narkoba semakin memprihatinkan.Berdasarkan data penderita HIV/AIDS di Bali hingga Pebruari 2005 tercatat 623 orang, sebagian besar menyerang usia produktif. Penderita tersebut terdiri atas usia 5-14 tahun satu orang, usia 15-19 tahun 21 orang, usia 20-29 tahun 352 orang, usia 30-39 tahun 185 orang, usia 40-49 tahun 52 orang dan 50 tahun ke atas satu orang.
semakin memprihatinkan penderita HIV/AIDS memberikan gambaran bahwa, cukup banyak permasalahan kesehatan reproduksi yang timbul diantara remaja. Oleh sebab itu mengembangan model pusat informasi dan konsultasi kesehatan reproduksi remaja melalui pendidik (konselor) sebaya menjadi sangat penting.
“Pusat informasi dan konsultasi kesehatan reproduksi remaja menjadi model pemberdayaan masyarakat yang bertujuan menumbuhkan kesadaran dan peranserta individu memberikan solusi kepada teman sebaya yang mengalami masalah kesehatan reproduksi”.
Pelatihan Managemen tersebut diikuti 24 peserta utusan dari delapan kabupaten dan satu kota di Bali berlangsung selama empat hari.
Belum lama ini ada berita seputar tentang keinginan sekelompok masyarakat agar aborsi dilegalkan, dengan dalih menjunjung tinggi nilai hak azasi manusia. Ini terjadi karena tiap tahunnya peningkatan kasus aborsi di Indonesia kian meningkat, terbukti dengan pemberitaan di media massa atau TV setiap tayangan pasti ada terungkap kasus aborsi. Jika hal ini di legalkan sebgaimana yang terjadi di negara-negara Barat akan berakibat rusaknya tatanan agama, budaya dan adat bangsa. Berarti telah hilang nilai-nilai moral serta norma yang telah lama mendarah daging dalam masyarakat. Jika hal ini dilegal kan akan mendorong terhadap pergaulan bebas yang lebih jauh dalam masyarakat.
Orang tidak perlu menikah untuk melakukan hubungan seks. Sedangkan pelepasan tanggung jawab kehamilan bisa diatasi dengan aborsi. Legalisasi aborsi bukan sekedar masalah-masalah kesehatan reproduksi lokal Indonesia, tapi sudah termasuk salah satu pemaksaan gaya hidup kapitalis sekuler yang dipropagandakan PBB melalui ICDP (International Conference on Development and Population) tahun 1994 di Kairo Mesir.
Pada dasarnya seorang wanita yang melakukan aborsi akan mengalami ; penderitaan kehilangan harga diri (82%), berteriak-teriak histeris (51%), mimpi buruk berkali-kali mengenai bayi (63%), ingin bunuh diri (28%), terjerat obat-obat terlarang (41%), dan tidak bisa menikmati hubungan seksual (59%).
Aborsi atau abortus berarti penguguran kandungan atau membuang janin dengan sengaja sebelum waktunya, (sebelum dapat lahir secara alamiah). Abortus terbagi dua;
Pertama, Abortus spontaneus yaitu abortus yang terjadi secara tidak sengaja. penyebabnya, kandungan lemah, kurangnya daya tahan tubuh akibat aktivitas yang berlebihan, pola makan yang salah dan keracunan.
Kedua, Abortus provocatus yaitu aborsi yang disengaja. Disengaja maksudnya adalah bahwa seorang wanita hamil sengaja menggugurkan kandungan/ janinnya baik dengan sendiri atau dengan bantuan orang lain karena tidak menginginkan kehadiran janin tersebut.
Risiko Aborsi
Aborsi memiliki risiko penderitaan yang berkepanjangan terhadap kesehatan maupun keselamatan hidup seorang wanita. Tidak benar jika dikatakan bahwa seseorang yang melakukan aborsi ia ” tidak merasakan apa-apa dan langsung boleh pulang “.
Ini adalah informasi yang sangat menyesatkan bagi setiap wanita, terutama mereka yang sedang kebingungan karena tidak menginginkan kehamilan yang sudah terjadi. Resiko kesehatan terhadap wanita yang melakukan aborsi berisiko kesehatan dan keselamatan secara fisik dan gangguan psikologis.
Dalam buku “Facts of Life” yang ditulis oleh Brian Clowes, Phd; Risiko kesehatan dan keselamatan fisik yang akan dihadapi seorang wanita pada saat melakukan aborsi dan setelah melakukan aborsi adalah ;
- Kematian mendadak karena pendarahan hebat.
- Kematian mendadak karena pembiusan yang gagal.
- Kematian secara lambat akibat infeksi serius disekitar kandungan.
- Rahim yang sobek (Uterine Perforation).
- Kerusakan leher rahim (Cervical Lacerations) yang akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya.
- Kanker payudara (karena ketidakseimbangan hormon estrogen pada wanita),
- Kanker indung telur (Ovarian Cancer).
- Kanker leher rahim (Cervical Cancer).
- Kanker hati (Liver Cancer).
- Kelainan pada placenta/ari-ari (Placenta Previa) yang akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya dan pendarahan hebat pada saat kehamilan berikutnya.
- Menjadi mandul/tidak mampu memiliki keturunan lagi ( Ectopic Pregnancy).
- Infeksi rongga panggul (Pelvic Inflammatory Disease).
- Infeksi pada lapisan rahim (Endometriosis)
Proses aborsi bukan saja suatu proses yang memiliki resiko tinggi dari segi kesehatan dan keselamatan seorang wanita secara fisik, tetapi juga memiliki dampak yang sangat hebat terhadap keadaan mental seorang wanita. Gejala ini dikenal dalam dunia psikologi sebagai “Post-Abortion Syndrome” (Sindrom Paska-Aborsi) atau PAS. Gejala-gejala ini dicatat dalam ” Psychological Reactions Reported After Abortion ” di dalam penerbitan The Post-Abortion Review.
Oleh sebab itu yang sangat penting untuk diperhatikan dalam hal ini adanya perhatian khusus dari orang tua remaja tersebut untuk dapat memberikan pendidikan seks yang baik dan benar. Dan memberikan kepada remaja tersebut penekanan yang cukup berarti dengan cara meyampaikan; jika mau berhubungan seksual, mereka harus siap menanggung segala risikonya yakni hamil dan penyakit kelamin.
Namun disadari, masyarakat (orangtua) masih memandang tabu untuk memberikan pendidikan, pengarahan sex kepada anak. Padahal hal ini akan berakibat remaja mencari informasi dari luar yang belum tentu kebenaran akan hal sex tersebut.
Nilai Pancasila
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh perusahaan riset Internasional Synovate atas nama DKT Indonesia melakukan penelitian terhadap perilaku seksual remaja berusia 14-24 tahun. Penelitian dilakukan terhadap 450 remaja dari Medan, Jakarta, Bandung dan Surabaya.
Hasil penelitian tersebut mengungkapkan bahwa 64% remaja mengakui secara sadar melakukan hubungan seks pranikah dan telah melanggar nilai-nilai dan norma agama. Tetapi, kesadaran itu ternyata tidak mempengaruhi perbuatan dan prilaku seksual mereka. Alasan para remaja melakukan hubungan seksual tersebut adalah karena semua itu terjadi begitu saja tanpa direncanakan.
Hasil penelitian juga memaparkan para remaja tersebut tidak memiliki pengetahuan khusus serta komprehensif mengenai seks. Informasi tentang seks (65%) mereka dapatkan melalui teman, Film Porno (35%), sekolah (19%), dan orangtua (5%). Dari persentase ini dapat dilihat bahwa informasi dari teman lebih dominan dibandingkan orangtua dan guru, padahal teman sendiri tidak begitu mengerti dengan permasalahan seks ini, karena dia juga mentransformasi dari teman yang lainnya.
Kurang perhatian orangtua, kurangnya penanaman nilai-nilai agama berdampak pada pergaulan bebas dan berakibat remaja dengan gampang melakukan hubungan suami istri di luar nikah sehingga terjadi kehamilan dan pada kondisi ketidaksiapan berumah tangga dan untuk bertanggung jawab terjadilah aborsi. Seorang wanita lebih cendrung berbuat nekat (pendek akal) jika menghadapi hal seperti ini.
Pada zaman modren sekarang ini, remaja sedang dihadapkan pada kondisi sistem-sistem nilai, dan kemudian sistem nilai tersebut terkikis oleh sistem nilai yang lain yang bertentangan dengan nilai moral dan agama. Seperti model pakaian (fasion), model pergaulan dan film-film yang begitu intensif remaja mengadopsi kedalam gaya pergaulan hidup mereka termasuk soal hubungan seks di luar nikah dianggap suatu kewajaran.
Bebera faktor yang menyebabkan terjadinya pergaulan bebas dikalangan remaja yaitu;
Pertama, Faktor agama dan iman.
Kedua, Faktor Lingkungan seperti orangtua, teman, tetangga dan media.
Ketiga, Pengetahuan yang minim ditambah rasa ingin tahu yang berlebihan.
Keempat, Perubahan Zaman.
Nilai Agama
Firman Allah: ” Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut melarat. Kamilah yang memberi rezeki kepada mereka dan kepadamu juga. Sesungguhnya membunuh mereka adalah dosa yang besar.” ( QS 17:31 ). Banyak calon ibu yang masih muda beralasan bahwa karena penghasilannya masih belum stabil atau tabungannya belum memadai, kemudian ia merencanakan untuk menggugurkan kandungannya.
Padahal ayat tersebut telah jelas menerangkan bahwa rezeki adalah urusan Allah sedangkan manusia diperintahkan untuk berusaha. Membunuh satu nyawa sama artinya dengan membunuh semua orang. Menyelamatkan satu nyawa sama artinya dengan menyelamatkan semua orang.
Islam memberikan ganjaran dosa yang sangat besar terhadap pelaku aborsi. Firman Allah: “Barang siapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena sebab-sebab yang mewajibkan hukum qishash, atau bukan karena kerusuhan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barang siapa yang memelihara keselamatan nyawa seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara keselamatan nyawa manusia semuanya.” (QS 5:32 )
Oleh sebab itu aborsi adalah membunuh, membunuh berarti melakukan tindakan kriminal dan melawan terhadap perintah Allah. Al-Quran menyatakan: “Adapun hukuman terhadap orang-orang yang berbuat keonaran terhadap Allah dan RasulNya dan membuat bencana kerusuhan di muka bumi ialah: dihukum mati, atau disalib, atau dipotong tangan dan kakinya secara bersilang, atau diasingkan dari masyarakatnya. Hukuman yang demikian itu sebagai suatu penghinaan untuk mereka di dunia dan di akhirat mereka mendapat siksaan yang pedih.” (QS 5:36)
Nilai Yuridis/Hukum
Dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana Indonesia Bab XIV tentang kejahatan terhadap kesusilaan pasal 229 ayat (1) dikatakan bahwa perbuatan aborsi yang disengaja atas perbuatan sendiri atau meminta bantuan pada orang lain dianggap sebagai tindakan pidana yang diancam dengan hukuman paling lama 4 tahun penjara atau denda paling banyak tiga ribu rupiah.
Ayat (2) pasal 299 tersebut melanjutkan bahwa apabila yang bersalah dalam aborsi tersebut adalah pihak luar ( bukan ibu yang hamil ) dan perbuatan itu dilakukan untuk tujuan ekonomi, sebagai mata pencarian, maka hukumannya dapat ditambah sepertiga hukuman pada ayat (1) dia atas.
Apabila selama ini perbuatan itu dilakukan sebagai mata pencarian, maka dapat dicabut haknya untuk melakukan mata pencarian tersebut. Kemudian pada pasal 346 dikatakan bahwa wanita yang dengan sengaja menggugurkan kandungannya atau meyuruh orang lain untuk melakukan hal itu diancam hukuman penjara paling lama empat tahun.
Pada pasal 347 ayat (1) disebutkan orang yang menggugurkan atau mematikan kehamilan seorang wanita tanpa persetujuan wanita itu diancam hukuman paling lama 12 tahun penjara, dan selanjutnya ayat (2) menyebutkan jika dalam menggugurkan kandungan tersebut berakibat pada hilangnya nyawa wanita yang mengandung itu, maka pihak pelaku dikenakan hukuman penjara paling lama 15 tahun.
Dalam pasal 348 ayat (1) disebutkan bahwa orang yang dengan sengaja menggugurkan kandungan seorang wanita atas persetujuan wanita itu diancam hukuman paling lama 15 tahun penjara, dan ayat (2) melanjutkan, jika dalam perbuatan itu menyebabkan wanita itu meninggal, maka pelaku diancam hukuman paling lama 17 tahun penjara. Dengan demikian, perbuatan aborsi di Indonesia termasuk tindakan kejahatan yang diancam dengan hukuman yang jelas dan tegas.
Kesimpulan
Telah jelas bagi kita tidak ada dasar bagi Rancangan pembentukan Undang-undang legalisasi aborsi karena hal itu bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, Agama dan Hukum yang berlaku. Legalisasi aborsi akan mendorong pergaulan bebas lebih jauh dalam masyarakat.
Orang tidak perlu menikah untuk melakukan hubungan seks. Sedangkan pelepasan tanggung jawab kehamilan bisa diatasi dengan aborsi. Sedangkan dilarang saja masih banyak terjadi aborsi, bagaimana jika hal ini dilegalkan? Legalisasi akan berakibat orang tidak lagi takut untuk melakukan hubungan intim pranikah, prostitusi karena jika hamil hanya tinggal datang ke dokter atau bidan beranak untuk menggugurkan, dengan kondisi ini dokter ataupun bidan dengan leluasa memberikan patokan harga yang tinggi dalam sekali melakukan pengguguran.
Jika perharinya yang melakukan aborsi 7 s/d 8 orang dan harga sekali aborsi sebesar Rp. 4.000.000,-, berarti dalam satu harinya dokter ataupun bidan bisa meraup keuntungan sebesar Rp. 32.000.000,-. Jika di legalkan hal tersebut lebih berdampak negatif bagi pertumbuhan dan perkembangan remaja, legalisasi tidak memberikan manfaat bagi masyarakat dan bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila dan Agama, jika bertentangan tidak perlu diterima/dibentuk peraturan tersebut.
Yang terpenting sebenarnya adalah bagaimana remaja dapat menempatkan dirinya sebagai remaja yang baik dan benar sesuai dengan tuntutan agama dan norma yang berlaku di dalam masyarakat serta dituntut peran serta orangtua dalam memperhatikan tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari anaknya, memberikan pendidikan agama, memberikan pendidikan seks yang benar. Oleh sebab itu permasalahan ini merupakan tugas seluruh elemen bangsa tanpa terkecuali, agar menjadi sebuah proritas dalam penanganannya agar tidak terjadi kematian disebabkan aborsi tersebut.

Jumat, 29 Oktober 2010

Cinta dan Kehidupan

Pernahkah kita membayangkan sebuah negeri yang penuh cinta damai. Sebuah negeri yang tak ada permusuhan, tak ada kebencian, dan tak ada saling serang. Sebuah negeri dimana kedamaian dapat dengan mudah kita rasakan karena setiap keping bangunannya tercipta dari cinta. Negeri itu mempunyai tentara yang bernama hati dan seorang pimpinan yang bernama kedamaian. Tentara yang bernama hati itu selalu siaga siang malam untuk menjaga negeri dari serangan nafsu yang dapat setiap saat bertandang tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Tak ada pasukan yang lebih hebat dari pada pasukan yang bernama hati. Setiap penghuni negeri hidup dalam cinta kasih, tak pernah ada rasa iri satu sama lainnya, tak ada rasa ingin menang yang satu dengan yang lainnya, dan tak pernah terdengar sepatah katapun yang menyakitkan. Semua hidup dalam keteraturan seperti alam semesta yang bertasbih kepada TuhanNya. Semua berjalan wajar dan apa adanya. Setiap penghuni negeri selalu bersyukur atas apa yang dimilikinya dan tak pernah mencerca penghuni lainnya. Kedamaian benar-benar terwujud begitu kita menginjakkan kaki di negeri tersebut. Kedamaian yang bisa membuat lubuk hati kita yang paling dalam tergetar dan merasakan sesuatu yang belum pernah kita rasakan sebelumnya. Sebuah rasa yang sanggup membawa kita dalam ketenangan yang luar biasa, sebuah kedamaian yang tak bisa dibayangkan. Melangkah lebih jauh kita serasa sedang berjalan di taman-taman surga yang penuh bertaburan keindahan dan kenikmatan tiada tara. Berjumpa dengan penghuni Negeri Cinta Damai bagaikan berjumpa dengan malaikat karena mereka telah mampu mengendalikan nafsunya dengan mengerahkan tentara hatinya. Berada di sana kita tak akan pernah merasakan bosan. Kita tak akan pernah berada di titik kejenuhan. Meski berjuta tahun sekalipun tak akan membuat kita ingin meninggalkan Negeri Cinta Damai.
Bayangkanlah negeri yang cinta damai itu bisa terealisasi dalam kehidupan sekarang ini. Aku memberi nama Komunitas Cinta Damai. Alangkah indahnya jika semua bisa terwujud. Mengapa Komunitas? Tak perlu muluk-muluk untuk membuat suatu negeri, cukup komunitas saja meski hanya beberapa orang namun paling tidak itu bisa terealisasi dari pada negeri yang hanya angan kosong belaka.
Ambillah contoh komunitas cinta damai ini bisa terefleksi dalam setiap aktivitas manusia. Dalam sebuah perusahaan misalnya. Setiap karyawan bekerja dengan hatinya, tak ada paksaan atau rasa segan terhadap atasannya. Mereka bekerja tanpa keluhan, tanpa ada beban, dan tak ada persaingan diantara mereka. Pimpinan perusahaan pun tak bertindak sebagai pemimpin otoriter yang selalu memerintah. Akan tetapi ia berbicara dengan hatinya sehingga setiap bawahan bisa merasakan kebijaksanaannya. Tak ada demo atau protes dari karyawan karena pemimpin perusahaan benar-benar memperhatikan aset berharganya (karyawan) sampai ke hal yang paling detail sehingga karyawan benar-benar merasakan apresiasi atas kinerja mereka. Dengan kesadarannya mereka benar-benar merasa ikut menjadi pemilik perusahaan tersebut dalam arti mereka akan berjuang sekuat tenaga untuk memperjuangkan perusahaan dari ancaman kerugian atau malah kebangkrutan. Kinerja perusahaan pun akan meningkat tajam. Lebih dari hanya sekedar memberikan kata-kata motivasi yang hanya akan bertahan satu atau beberapa hari saja, bahkan terkadang masuk telinga kanan langsung keluar ke kuping kiri.
Lantas sepeti apa jika komunitas cinta damai ini terealisasi dalam kehidupan cinta?
Andai saja komunitas cinta damai ini benar-benar terealisasi dalam kehidupan cinta tentu Reality Show yang lagi booming akhir-akhir ini seperti termehek-mehek, mata-mata, orang ketiga, dan lain sebagainya tidak akan pernah ada. Mengapa? Karena permasalahan yang menjadi biangnya tidak pernah ada seperti perselingkuhan, pengkhianatan, kecurigaan, kecemburuan, berebut pacar, dan lain sebagainya mungkin Anda yang lebih tahu.
Setiap hubungan terjalin atas dasar rasa percaya dan saling mengerti yang benar-benar tumbuh dari dasar hati bukan hanya kata-kata manis di bibir yang banyak kita jumpai pada hubungan-hubungan cinta di sekitar kita atau mungkin Anda sendiri malah? Kepercayaan yang benar-benar dijaga dan tak ada celah sedikitpun untuk bepaling ke orang lain. Bagi dia pasangannya adalah segalanya. Ia tak lagi membutuhkan orang lain untuk mencari apa yang ia inginkan karena semua sudah tampak dalam diri pasangannya.
Tidak akan pernah ada perselingkuhan, saling rebut pasangan orang lain. Semua benar-benar telah paham akan dirinya. Tidak ada perceraian, tidak ada rasa sakit karena ditinggal sang kekasih, tidak ada yang namanya luka hati, tidak ada anak-anak yang terlahir dari hubungan pra nikah, tidak ada kasus aborsi, tidak ada yang pergi ke dukun hanya untuk menarik lawan jenisnya, tidak ada kasus bunuh diri karena putus cinta, tidak ada anak-anak yang tidak memiliki bapak/ibu karena kasus perceraian, dan tidak ada masalah-masalah yang timbul dari hubungan cinta. Semua hidup dalam cinta damai. Kedamain bersama sang kekasih, bersama pasangannya tanpa takut atas pihak lain.
Bagaimana Komunitas Cinta Damai ini masuk dalam Kehidupan Politik????|
Silahkan Anda jawab sendiri

Selasa, 19 Oktober 2010

Delapan Agenda Besar Bangsa Indonesia

Tulisan ini tak dimaksudkan untuk mempertentangkan delapan agenda yang diketengahkan oleh Presiden ketika berpidato di hadapan sejumlah tokoh media saat berbuka puasa bersama. Tulisan ini justru ingin menggarisbawahi sekaligus melengkapi delapan agenda penting yang kita perlu kaji untuk memuluskan perjalanan bangsa ini ke hari yang lebih baik. Secara ringkas, saya tuliskan delapan agenda penting yang menurut saya mutlak kita sepakati.

    Pertama, kita perlu merawat pluralitas kita sebagai bangsa. Kekayaan kita justru pada pluralitas etnis, suku, bangsa, budaya, agama, bahasa, dan latar belakang sosial-budaya dan perspektif politik. Inilah pilar penting kebersamaan kita sebagai bangsa yang juga terpatri dalam dokumen-dokumen pergerakan dan kemerdekaan. Sekarang pluralitas ini tengah mengalami ancaman yang merusak semen perekat kebersamaan kita, menimbulkan keterasingan dan ketakberdayaan, menggoyahkan rasa kebangsaan. Mayoritas menindas minoritas. Apa yang terjadi pada Ahmadiyah dan Huria Kristen Batak Protestan belakangan ini adalah contoh paling segar yang menggerus pluralitas itu. Negeri ini tengah menyaksikan semangat Bhineka Tunggal Ika yang memudar. Negeri ini tengah menyaksikan negara tak berbuat maksimal dalam memelihara pluralitas ini.

    Kedua, berkaitan dengan hal di atas, soal Papua adalah soal yang sepertinya diabaikan. Papua adalah bom waktu yang bisa meledak setiap saat. Pemerintah menganggap persoalan Papua sudah selesai ketika otonomi khusus diberikan, ketika dana otonomi khusus yang triliunan rupiah digelontorkan. Tapi orang Papua merasa tak menikmati semua itu. Orang Papua merasa menjadi minoritas dalam pemerintahan dan merasa dilanggar hak asasi mereka. Apalagi dengan politik pemekaran yang terus berlangsung tanpa melibatkan Majelis Rakyat Papua (MRP). Laporan International Crisis Group berjudul "Indonesia: The Deepening Impasse in Papua" mencerminkan betapa seriusnya persoalan Papua yang merasa tak setara dengan saudara-saudaranya di daerah lainnya. Saya tak mengatakan ada "segregasi", tetapi perasaan yang tumbuh adalah terjadinya "segregasi".

   Ketiga, melanjutkan pemberantasan korupsi. Saya tak membantah bahwa pemberantasan korupsi masih jadi agenda penting pemerintah, tetapi saya tak ingin mengingkari bahwa ada pelemahan pemberantasan korupsi dalam dua tahun terakhir ini. Pelemahan Komisi Pemberantasan Korupsi dengan kriminalisasi Bibit-Chandra adalah stigma yang menghantam laju pemberantasan korupsi. Dipaksakannya pendirian Pengadilan Tindak Pidana Korupsi di semua ibu kota provinsi dengan komposisi jumlah hakim ad hoc lebih sedikit ketimbang hakim karier jelas menimbulkan keraguan akan ketegasan putusan hakim. Selain itu, bergantungnya KPK pada penyidik kepolisian dan penuntut dari kejaksaan menimbulkan pula "loyalitas ganda" yang membuat KPK tak bisa 100 persen efektif. Alhasil, KPK memang seperti berjalan tertatih-tatih, terutama karena minimnya dukungan politik nyata di lapangan.

   Keempat, membersihkan lembaga-lembaga penegak hukum dari mafia hukum. Mafia di sini bisa jadi hakim, jaksa, polisi, dan advokat. Merekalah yang menjadi sarang laba-laba yang menjerat pencari keadilan, memerasnya untuk membeli keadilan. Supremasi hukum yang menjadi dasar berdirinya negara hukum diinjak-injak, dan lembaga penegak hukum berubah menjadi "black market of justice". Ke depan. lembaga penegak hukum kita mesti dibersihkan dari cengkeraman mafia ini, dan ini seharusnya juga menjangkau lembaga peradilan semu, seperti pengadilan pajak, badan arbitrase, KPPU, dan sebagainya. Pulau-pulau korupsi itu ternyata telah menyebar dengan sangat pesat ke banyak tempat.

   Kelima, meningkatkan kualitas governance atau tata kelola pemerintahan yang baik. Semua krisis yang melanda selama ini adalah karena krisis dari governance. Di sinilah reformasi birokrasi itu menjadi mahapenting karena birokrasi kita sekarang memang menjadi sumber dari masalah. Birokrasi kita adalah "problem", bukan "solution". Ciri penting dari good governance adalah dijalankannya transparansi, rule of law, dan akuntabilitas. Sejauh ini kita merasa bahwa walau keadaan sudah jauh berubah jika dibanding zaman Orde Baru dulu, perubahan governance masih sangat lamban. Dan kelambanan reformasi birokrasi ini justru menjadi bottleneck yang sekaligus sumber korupsi yang berkepanjangan, baik korupsi karena kebutuhan (needs) maupun karna keserakahan (greed).

   Keenam, sejalan dengan agenda kelima, kita juga harus menata kembali desentralisasi yang kita terapkan sekarang ini. Kita tak boleh mundur dari desentralisasi karena tak mungkin kita kembali ke sentralisasi. Tetapi desentralisasi yang tak ditunjang oleh kesiapan birokrasi, hukum, sumber daya manusia, dan checks and balances niscaya akan menjadi pulau-pulau korupsi baru.

   Birokrasi daerah menjelma menjadi kerajaan kecil dengan ambisi kekuasaan yang besar. Tangan Jakarta tak bisa menjangkau, dan dalam banyak hal desentralisasi ini telah pula menjadi semacam trade barrier bagi investasi. Sayang bahwa desentralisasi tak melahirkan kompetisi untuk menjadi model pemerintahan daerah yang sukses.

   Ketujuh, melindungi tenaga kerja Indonesia. TKI, yang selalu disebut sebagai pahlawan devisa, adalah warga negara Indonesia yang malang karena tak mendapat perlindungan hukum yang memadai. Para TKI dijadikan sapi perahan dan obyek baik oleh penyalur TKI maupun negara penerima kerja TKI. Tidak seperti pemerintah Filipina yang memberikan perlindungan penuh kepada tenaga kerja mereka, para TKI kita harus berjuang sendirian. Kita hanya mau uang para TKI, tetapi tak secara optimal memberikan perlindungan terhadap mereka. Penderitaan TKI adalah luka yang menusuk ulu hati kita, dan kita ikut terhina. Harga diri kita dilecehkan oleh para majikan dan negara penerima TKI. Sayangnya, pemerintah tak terlalu serius mengurusi nasib TKI yang malang ini.

   Kedelapan, dan ini yang terakhir, adalah kemacetan lalu lintas jalan di Jakarta. Saya kira sudah ratusan triliun rupiah kita dirugikan oleh kemacetan Jakarta, yang katanya akan macet total pada 2012. Mantan Presiden Polandia Lech Walesa mengatakan kepada saya bahwa persoalan Indonesia akan selesai kalau soal kemacetan Jakarta bisa diselesaikan. Walesa tidak sedang bergurau. Dia mengatakan soal kemacetan ini adalah soal ekonomi, energi, governance, politik, dan sebagainya. Kemacetan ini menunjukkan bahwa pemerintah sesungguhnya tidak memerintah. Sayangnya, wacana yang berkembang justru ingin memindahkan ibu kota dari Jakarta, dan membiarkan Jakarta terus-menerus macet. Bayangkan, betapa besarnya kerugian yang bakal kita derita. Jangan-jangan kita akan jatuh pailit karena kerugian yang kita derita di Jakarta nanti.

   Delapan agenda ini tentu bisa ditambah lagi. Isu hak asasi manusia, illegal logging, dan terorisme juga harus dibahas. Tetapi saya ingin berfokus pada delapan agenda ini, dan saya percaya bahwa banyak persoalan bangsa ini akan selesai jika kita mampu menyelesaikan delapan agenda ini. Hasil yang akan kita peroleh adalah dividend, dan dividend inilah yang akan membuat Indonesia menjadi lebih baik.

Minggu, 17 Oktober 2010

Untukmu yang entah dimana

Aku hanya ingin berterimakasih
karena luka yang saat itu kau goreskan
karena rasa perih yang saat itu kau tinggalkan
karena air mata yang saat itu kutumpahkan
sehingga kini ku bisa mensyukuri dan lebih menghargai apa yang kupunya

untuk kau yang kuharapkan slalu bahagia
jangan lagi kau tempatkan aku disudut hatimu
jangan lagi kau merasa bersalah karena menyakitiku
jangan lagi kaubuat dia menangis karena masih kau simpan sebentuk kenangan tentangku
sebab akupun tlah membuang jauh semua memory tentangmu

untukmu yang sudah mengajariku apa itu ikhlas
aku tlah memaafkanmu jauh sebelum kau minta maaf padaku
tak ada lagi benci dihatiku sebagaimana cinta yang juga tlah pergi
sebab kutau kau memang bukan takdirku
sebab ada yang lebih berhak untuk kucintai

terimakasih, meskipun tanpa kau sadari
kamu t'lah menuntunku menuju cinta yang lebih sempurna
cinta Allah yang slalu menenangkan tanpa ada rasa takut kehilangan
cinta Allah yang tak kan pernah menyebabkan luka
cinta Allah yang berakar pada cinta2 yang lain yang lebih bermakna

terimakasih....
karenamu kini aku berubah
darimu bisa kubelajar  lebih tabah
melaluimu kudapatkan hidayah yang begitu indah
Allah memang lebih tahu mana yang terbaik untuk hamba-hamba

Selasa, 05 Oktober 2010

Izinkan aku menangis

bukan karena sedihku,bukan pula karena masalahku yang merupakan ujian dariMU.
tapi karena sesalku yang kadang melalaikanMU
untuk setiap kata yg kuucapkan bersama kemarahan
untuk setiap kalimat yang keluar bersanding dengan kebohongan
sehingga membuat orang yang pernah mendengarnya sedih dan terluka
ijinkan aku menangis ya Allah
untuk setiap ibadah yang kulakukan bukan dengan keikhlasan tapi karena mengharap pujian
untuk setiap keluhan lelahku berdoa padaMU padahal Engkau tak pernah lelah mendengar doa hamba2MU
untuk setiap langkahku yang mungkin menuju kemaksiatan
untuk setiap kesombonganku
karena merasa sebagai orang beriman padahal Engkau tak pernah mengujiku sebagaimana Engkau uji orang2 beriman dijaman rosulMU
untuk setiap keputusasaan yang pernah kurasakan sehingga tidak peduli dengan keberadaanMU
untuk setiap perasaan cintaku pada nikmat dunia yang mungkin justru melebihi cintaku padaMU padahal semua itu datang dariMU
ijinkan aku menangis dalam sujudku bersama keinginanku untuk bertobat
atas dosa2ku
dan bimbinglah aku agar senantiasa melangkah dijalan lurusMU
agar senantiasa jatuh cinta padaMU dan slalu ingin bermesraan denganMU

Cinta dalam hati

Mencintai seseorang memang harus diunggkapkan. 
Karena kalau tidak maka cinta akan terpendam hanya dalam hati saja. 
Tetapi kalau yang kita cintai adalah sahabat baik kita sendiri, Gimana dong? 
apalagi jika kita mempunyai prinsip tak khan pernah mencintai sahabat sendiri
karena persahaban lebih penting dari segalanya. Dilema banget yach. 
Makanya lagu dari Ungu ini cocok baget bagi orang yang hanya bisa mencintai dalam hati saja.
Mungkin ini memang jalan takdirku
Mengagumi tanpa dicintai
Tak mengapa bagiku asal kaupun bahagia
Dalam hidupmu dalam hidupmu
Telah lama kupendam perasaan itu
Menunggu hatimu menyambut diriku
Tak mengapa bagiku cintaimu pun adalah
Bahagia untukku bahagia untukku
Kuingin kau tahu diriku disini menanti dirimu
Meski ku tunggu hingga ujung waktuku
Dan berharap rasa ini kan ada untuk selamanya
Dan ijinkan aku memeluk dirimu kali ini saja
Tuk ucapkan selamat tinggal untuk selamanya
Dan biarkan rasa ini bahagia untuk sekejap saja

Cinta bukan untuk dipilih atau memilih

Janganlah terlalu Baik, karena Aku akan merindukan Mu
Janganlah terlalu Perhatian, karena Aku menjadi menyukai Mu
Janganlah Terlalu manis, karena Aku jadi jatuh cinta pada Mu
Sulit bagiku untuk tidak mencintai Mu
Tatkala apa yang telah kita lakukan bersama

Seseorang yang dapat membuatmu mencintai-nya

Sebenarnya adalah orang yang sangat mencintai Mu
Lebih dari pada kamu mencintai Dia

Jika Seseorang datang dalam kehidupan Mu

Tetapi untuk beberapa alasan Dia tidak dapat tinggal,
Janganlah bersedih hati.......
Tetapi bergembiralah karena itulah jalan hidup Mu
Mungkin suatu saat nanti Dia akan membuat Mu bahagia

Jangan memalingkan Cinta
Tatkala Cinta itu sudah ada dihadapan Mu
Janganlah mengelak Cinta
Karena bila Kamu melakukannya,
Suatu saat kamu akan memikirkannya lagi
Mengapa kamu biarkan Cinta itu berlalu
Ketika Cinta itu dulu pernah ada di sebelah Mu

Penyesalan terbesar dalam Kehidupan Kita
Adalah konsekuensi yang tidak kita ambil
Jika kamu berpikir sesuatu hal yang dapat
membuat Mu bahagia, Lakukanlah
Ingat bahwa kita hidup di dunia ini hanya sekali

Ada banyak bintang di langit

Tetapi hanya ada beberapa bintang yang kelihatan berseri-seri sinarnya untuk mendapatkan perhatian Mu
Diantara Bintang - bintang itu yang kamu lewati
Hanya satu bintang
Yang memancarkan sinarnya yang terang secara terus menerus untuk Kamu
Sekalipun hanya pandangan sekilas dari Mu
Akan selalu teringat sinarnya

Sungguh lucu bagaimana kita selalu memilih-milih

Untuk orang yang kita anggap tepat untuk dapat kita cintai
Meskipun tak sesuai dengan kemauan kita
Kita tahu bahwa Orang yang benar - benar kita cintai akan selalu menjadi pengecualian

Cinta dapat membuat Kamu bahagia

Sekalipun kita pernah melukai hati kita
Tapi cinta itu adalah sesuatu yang sangat spesial
Jika kamu memberi cinta untuk Dia,
Maka cinta akan menjadi sesuatu yang berharga

Cinta itu seperti memainkan Piano

Pertama, Kamu bermain dalam aturan - aturannya
Kemudian, kamu pasti melupakan aturan tersebut
Dan akan memainkan dengan perasaan

Cinta itu harus dimiliki dengan keteguhan hati

Untuk bercinta bahkan sampai kamu kehilangannya sampai akhir
Dari pada tidak pernah mendapatkan cinta
Karena kamu terlalu takut untuk menerima tantangan

Ruang-ruang diantara jari-jari kita

Dibuat untuk tempat jari-jari pasangan kita
Untuk mengisi ke dalam Jari - jari

Kumpulan arti cinta

Cinta adalah sebuah perasaan yang diberikan oleh Tuhan pada sepasang manusia untuk saling…. (saling mencintai, saling memiliki, saling memenuhi, saling pengertian dll). Cinta itu sendiri sama sekali tidak dapat dipaksakan, cinta hanya dapat brjalan apabila ke-2 belah phiak melakukan “saling” tersebut… cinta tidak dapat berjalan apabila mereka mementingkan diri sendiri. Karena dalam berhubungan, pasangan kita pasti menginginkan suatu perhatian lebih dan itu hanya bisa di dapat dari pengertian pasangannya.
Cinta adalah memberikan kasih sayang bukannya rantai. Cinta juga tidak bisa dipaksakan dan datangnya pun kadang secara tidak di sengaja. CInta indah namun kepedihan yang ditinggalkannya kadang berlangsung lebih lama dari cinta itu sendiri. Batas cinta dan benci juga amat tipis tapi dengan cinta dunia yang kita jalani serasa lebih ringan.
Cinta itu perasaan seseorang terhadap lawan jenisnya karena ketertarikan terhadap sesuatu yang dimiliki oleh lawan jenisnya (misalnya sifat, wajah dan lain lain). Namun diperlukan pengertian dan saling memahami untuk dapat melanjutkan hubungan, haruslah saling menutupi kekurangan dan mau menerima pasangannya apa adanya, tanpa pemaksaan oleh salah satu pihak. Berbagi suka bersama dan berbagi kesedihan bersama.
Cinta itu adalah sesuatu yang murni, putih, tulus dan suci yang timbul tanpa adanya paksaan atau adanya sesuatu yang dibuat-buat, Menurut saya pribadi cinta itu dapat membuat orang itu dapat termotivasi untuk melakukan perubahan yang lebihb aik daripada sebelum ia mengenal cinta itu. Cinta itu sesuatu yang suci dan janganlah kita menodai cinta yang suci itu dengan ke-egoisan kita yang hanya menginginkan enaknya buat kita dan ndak enaknya buat kamu. TIPS; untuk mengawetkan cinta dibutuhkan PENGERTIAN!
Suatu perasaan terdalam manusia yangmembuatnya rela berkorban apa saja demi kebahagiaan orang yang dicintainya. Pengorbanannya itu tulus, tidak mengharap balasan. Kalau misalnya memberi banyak hadiah ke seseorang tapi dengan syarat orang itu harus membalasnya dengan mau jadi kekasihnya, itu bukan cinta namanya. CInta tidak bisa diukur dengan materi ataupun yang berasal dari dunia fana. Dan percayalah… cinta terbesar biasanya selalu datang dari ibu kandung, bukan dari pacar (sebab cinta pacar bisa luntur suatu saat atau setelah menikah kelak).
Cinta, membuat bahagia, duka ataupun buta. Cinta itu penuh pengorbanan, kepahitan, keindahan dan kehangatan. Cinta adalah sebuah keinginan untuk memberi tanpa harus meminta apa-apa, namun cinta akan menjadi lebih indah jika keduanya saling memberi dan menerima, sehingga kehangatan, keselarasan dan kebersamaan menjalani hidup dapat tercapai. CInta adalah kata yang memiliki banyak makna, bergantung bagaimana kita menempatkannya dalam kehidupan. Ai wa atatakai koto da.
Cinta itu bisa membuat orang buta akan segalanya hanya demi rasa sayang terhadap sang kekasih. Kita juga tau apa maknanya cinta itu. Cinta psti bisa membuat orang merasakan suka dan duka pada waktu yang sama ketika kita berusaha mendapat kebahagiaan bersama. Jadi bukanlah kebahagiaan untuk kita sendiri. Meskipun demikian kita jangan samapi salah langkah agar tidak menuju kesengsaraan. Lakukanlah demi orang yang kamu kasihi agar kau tidak merasa sia-sia tanpa guna. Karena hal itulah yang membuat hidup menjadi lebih hidup (Losta Masta).
Cinta adalah perasaan hangat yang mampu membuat kita menyadari betapa berharganya kita, dan adanya seseorang yang begitu berharga untuk kita lindungi. CInta tidaklah sebatas kata-kata saja, karena cinta jauh lebih berharga daripada harta karun termahal di dunia pun. Saat seseorang memegang tanganmu dan bilang ” Aku cinta kamu…” pasti menjadi perasaan hangat yang istimewa! Karena itu, saat kamu sudah menemukan seseorang yang begitu berharga buat kamu, jangan pernah lepaskan dia! Namun adakalanya cinta begitu menyakitkan, dan satu-satunya jalan untuk menunjukkan cintamu hanyalah merlekan dia pergi.
Cinta itu adalah sebuah perasaan yang tidak ada seorangpun bisa mengetahui kapan datangnya, bahkan sang pemilik perasaan sekalipun. Jika kita sudah mengenal cinta, kita akan menjadi orang yang paling berbahagia di dunia ini. Akan tetapi, bila cinta kita tak terbalas, kita akan merasa bahwa kita adalah orang paling malang dan kita akan kehilangan gairah hidup. Dengan cinta, kita bisa belajar untuk menghargai sesama, serta berusaha untuk melindungi orang yang kita cintai, apaun yang akan terjadi pada kita. Ai ga kirei’n da!
Cinta merupakan anugerah yang tak ternilai harganya dan itu di berikan kepada makhluk yang paling sempurna, manusia. Cinta tidak dapat diucapkan dengan kata-kata, tidak dapat dideskripsikan dengan bahasa apaun. Cinta hanya bisa dibaca dengan bahasa cinta dan juga dengan perasaan. Cinta adalah perasaanyang universal, tak mengenalgender, usia, suku ataupun ras. Tak perduli cinta dengan sesama mansuia, dengan tumbuhan, binatang, roh halus,ataupun dengan Sang Pencipta. Lagipula, cintaitu buta. Buta sama degnan meraba-raba. Jadi… cinta itu meraba-raba…(^o^)/… meraba-raba isi hati yang dicinta…

Indah bersamamu

Hanya dekat Allahku, rasa tenang hatiku
Kau sertai jalanku, s'panjang hidupku
Hanya dekat Allahku, ada kekuatan baru
Kaulah perlindunganku, ke'slamatanku

Kuingin s'lalu bersekutu denganMu
Menikmati hadiratMu
Biarkan RohMu,tinggal dalam hidupku
Sungguh indah bersamaMu

Selamanya

Senin, 04 Oktober 2010

Sebuah harapan

Lelah sudah aku kini
menapaki jalan-jalan terjal dalam keterasingan jiwa
hingga menepi di ujung senja
sebab sepi telah membunuh sisa waktu yang berdetak
seperti sebuah malam
bersama rembulan bertarung dengan sisa ingatan silam yang tak kunjung usai

Tuhan....
berilah aku pengganti
pada apa yang telah kau tetapkan sebagai jalan hidup ku kini   yang mengerti tentang makna setia
faham tentang sujud pada Mu
agar bisa ku basuh luka ku ini dengan warna-warna pelangi
dan ujarkan pada nya tentang wangi taman hati
yang tak lagi terjamah oleh kepak indah sayap kupu-kupusentuhkan jemari Mu pada genangan cahaya hatiny agar angan masa depan menjadi nyata

dan jika sepertiga malam telah datang mengetuk pintu tidur ku yang lelap
dua sajadah akan terbentang
melengkapi sujud ku pada sepertiga malam Mu
hingga fajar menyambut pagi
Semoga ya Allah.... Amin..

Desa Simbur naik

                                              Sejarah Desa Simbur Naik

Sejarah berdirinya Desa Simbur Naik tidak dapat dilepaskan dari peran petani yang merupakan cikal bakal berdirinya desa tersebut.
“Desa Simbur Naik didirikan pada tahun 1957, oleh seorang petani bernama H. Kanna yang berasal dari Pulau Kijang, Idragiri Ilir, Riau yang mengadakan kunjungan ke daerah Tanjung Jabung untuk mencari tanah persawahan dan perkebunan. Setelah sampai pada suatu sungai yang bermuara pada selat berhala, beliau menyusuri sungai tersebut. Melihat keadaan subur yang baik untuk persawahan maka beliau mendirikan pondok dan kemudian membuka hutan tersebut. Karena hutanya dialiri air pasang surut yang terkadang tawar dan terkadang asin maka keaadan tanahnya sangat subur untuk persawahan dan perkebunan. Nama Simbur Naik terinspirasi oleh kejadian apabila terjadi air pasang, maka sungai tersebut bersimburlah ikan-ikan, oleh karena itu Desa tersebut diberi Nama Simbur Naik.”
   
Desa Simbur Naik berada di bawah pemerintahan kepenghuluan Kampung Laut Marga Sabak. Kemudian pada tahun tahun 1967 keberadaan Desa Simbur Naik adalah kemangkuan di bawah kawasan Marga Sabak dipimpin oleh seorang Mangku hingga tahun 1970. pada tanggal 28 Desember 1972. Simbur  Naik resmi berstatus desa yang diperintah oleh seorang penghulu yang bernama H. Kanna”
Dengan kesadaran masyarakat Simbur Naik akan pentingnya pembangunan, warga bekerja sama dengan perangkat Desa meleksanakan kegiatan pembangunan. Sehingga Desa Simbur Naik mengalami kemajuan yang cukup segnifikan. Dahulunya jalan di Desa Simbur Naik belum dapat dilalui kendaraan bermotor roda dua. Tetapi sekarang dengan dibukanya jalan yang menghubungkan antara desa-desa tetanggga dan antara parit, maka sudah dapat dilalui kendaraan bermotor.  Begitu pula proyek INPRES lainya yang merupakan bantuan pemerintah tidak disia-siakan oleh masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup dan peningkatan bidang lainya.
Berkat usaha bersama serta semangat untuk membangun yang tinggi dari masyarakat desa, maka pada tahun 1975 Desa Simbur Naik memperoleh anugerah sebagai Desa Teladan Tingkat Propinsi, selain prestasi tersebut dari tahun 1972 sampai tahun 1976 Desa Simbur Naik telah memperoleh piagam penghargaan antara lain
 a.Piagam penghargaan Mendagri tanggal 17 Agustus 1973
 b.SK Gubernur  KDH Tingkat 1 Jambi, nomor 03 Tahun 1973. pada tanggal 16 Juni 1973
Desa Simbur Naik adalah salah satu desa yang yang berada dalam wilayah Kecamatan Sabak Timur Kabupaten Tanjung Jabung Timur dengan tingkat perkembangan sebagai Desa Swasembada. Luas Desa Simbur Naik + 50 km2 atau 5000 Ha. Terdiri dari 11 Dusun, 26 Batang Parit yang menjadi tanggung jawab Kepala Desa dibantu Kepala Dusun (Kadus) dan Kepala Rukun Tetangga.
Geografis Desa Simbur Naik terpencar oleh beberapa parit yang merupakan daratan rendah yang terdiri dari tanah liat dan gambut merupakan daerah yang cocok untuk wilayah pertanian pasang surut. Adapun letak Desa Simbur Naik berada dengan jarak orbitas ke Ibu Kota Kecamatan Sabak Timur sejauh 20 km.
Desa Simbur Naik Kecamatan Sabak Timur ditinjau dari segi batas wilayah.sebagai berikut:
a.Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Kuala Simbur.
 kuala simbur merupakan pemekaran dari desa simbur naik itu sendiri...yang ber mata pencarian sebagai nelayan.. di karnakan dekat dengan laut
b.Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Sungai Raya.






c.Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Lambur Luar.


d.Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Lambur III.
dan ini adalah jalan akses menuju desa simbur naik. ditempuih kira-kira 10 menit untuk sampai ke sembur naik.


 
 

Sahabat atau Ttm

Persahabatan dapat dijalin oleh semua orang, tidak hanya sesama lawan jenis tetapi ada juga yang bersahabatan walaupun mereka berlawanan jenis. Tetapi terkadang orang selalu mempunyai pandangan atau tafsiran yang berbeda terhadap persahabatan dua orang yang berlawanan jenis, ada yang bilang itu bukan pasangan sahabat tetapi TTM (Teman Tapi Mesra). Kita sebagai manuisa memang tak lepas dari berbagai gunjingan ataupun pujian. Biasanya jika kita atau sahabat lawan jenis kita memiliki kekasih, orang-orang menilai kita cewek atau cowok ga bener, mereka mengira bahwa kita itu bukanlah pasangan sahabat tetapi pasangan TTM.
Walaupun tidak bisa dipungkiri terkadang dalam hubungan sahabat yang dijalin oleh lawan jenis bisa terjadi chemistry-chemistry lain yang lebih dari sahabat dan berujung kepada perasaan ingin memiliki atau lebih tepatnya menjadi sebuah ketertarikan atau tumbuhnya perasaan lebih dari sekedar sahabat. Itu hal yang sangat wajar apalagi jika pasangan sahabat tersebut belum memiliki kekasih. Banyak pasangan suami istri yang berawal dari persahabatan.
Nah, untuk mereka yang memiliki kekasih lebih baik dihindarkan memberikan perhatian lebih kepada sahabat kita yang lawan jenis karena bisa jadi kekasih kita akan menganggap bahwa kita memiliki hubungan yang lebih dari sekedar sahabat dengan sahabat lawan jenis kita itu. Kita harus pintar dalam menyikapi semuanya agar sahabat kita yang lawan jenis itu bisa dekat dengan kekasih kita dan tiak terjadi salah paham. Lebih baik lagi jika sahabat lawan jenis kita bisa menjadi sahabat kekasih kita.

Gelisah dalam kehidupan

 Sahabat, seringkah anda dihampiri pertanyaan-pertanyaan seperti ‘untuk apa semua ini? Apakah makna hidup saya? Kenapa hidup saya terasa datar saja, berputar-putar dari hari ke hari? Hanya pergantian episode senang dan sedih? Mengapa saya seperti dikuasai oleh kehidupan saya?’ pun mulai muncul di hati anda.
Sebenarnya, Allah setiap saat ‘memanggil-manggil’ kita untuk kembali kepada-Nya. Dengan cara apa saja. Dia, dengan kasih sayang-Nya, terkadang membuat suasana kehidupan seorang anak manusia sedemikian rupa sehingga kalbunya dibuat-Nya ‘menoleh’ kepada Allah. Hanya saja, teramat sedikit orang yang mendengarkan, atau berusaha mendengarkan, panggilan-Nya ini.
Allah terkadang membuat kita terus menerus gelisah, atau terus menerus mempertanyakan ‘Siapa diri saya ini sebenarnya? Apa tujuan saya? Apa makna kehidupan saya?,’ dan sebagainya. Bukankah kegalauan semacam ini adalah sebuah seruan, panggilan supaya kita mencari kesejatian? Mencari kebenaran? Mencari ‘Al-Haqq’? Allah, percayalah, akan selalu menurunkan pancingan-pancingan pada manusia untuk mencari-Nya.

Dalam hal ini, Allah amatlah pengasih. Apakah seseorang percaya kepada-Nya atau tidak, beragama atau tidak, Dia tidak pandang bulu. Apakah seseorang membaca kitab-Nya atau tidak, percaya pada para utusan-Nya ataupun tidak, semua orang pernah dipanggil-Nya dengan cara seperti ini. Setiap orang pasti dipanggil-Nya seperti ini untuk mencari kesejatian, untuk mencari hakikat kehidupan.
Bentuk ‘pancingan’ semacam ini pula yang dialami oleh para pencari, maupun para Nabi. Nabi Ibrahim yang gelisah dan mencari tempat mengabdi (ilah), yang diabadikan dalam QS 6:74-79. Juga kita lihat Nabi Musa, misalnya. Setelah hanyut di sungai nil, dia dibesarkan oleh salah seorang maha raja yang terbesar sepanjang sejarah, Sethi I. Hidup dalam kemewahan, kecukupan, hanya bersenang-senang. Tapi dia selalu ‘galau’ ketika melihat di sekelilingnya, bangsa Bani Israil, yang ketika itu menjadi warga mesir kelas rendahan, sebagai budak. Dia yang hidup dengan ayah tirinya Sethi I, tentunya setiap hari melihat sisi kemanusiaan ayahnya, normal saja. Dia mungkin hanya sedikit heran mengapa masyarakat mesir mau menyembah ayah tirinya itu.
Hanya saja, kadang kemewahan, kenyamanan, mengubur harta kita yang sangat berharga itu: potensi kita untuk mencari siapakah diri kita sebenarnya. Kita disibukkan oleh pekerjaan, dibuai oleh kesibukan, mengejar kesuksesan kerja, atau ditipu oleh dalih mengejar karir atau sekolah, atau nyaman bersama keluarga. Sangat sering, ketika hal ini terjadi, pertanyaan-pertanyaan esensial seperti itu, yaitu potensi pencarian kebenaran yang kita bawa sejak lahir, yang ketika kanak-kanak sangat nyata, terkubur dan terlupakan begitu saja seiring waktu kita menjadi semakin dewasa. Padahal, itu adalah ‘potensi mencari Allah’ yang Dia bekali untuk kita ketika lahir. Bukan berarti kita harus meninggalkan semua itu, bukan sama sekali. Tapi, jangan biarkan semua itu menenggelamkan potensi pencarian kebenaran yang telah Allah turunkan pada kita semenjak lahir.
Ketika kita tenggelam dalam dunia seperti itu, kita bahkan tidak menyadari bahwa kehidupan kita berputar-putar saja dari hari ke hari. Sekolah, mengejar karir, pergi pagi pulang sore, terima gaji, menikah, membesarkan anak, menyekolahkan anak, pensiun, dan seterusnya setiap hari, selama bertahun-tahun. Apakah hanya itu? Bukankah kita tanpa sadar telah terjebak kepada pusaran kehidupan yang terus berputar-putar saja, tanpa makna? Celakanya, kita mencetak anak-anak kita untuk mengikuti pola yang sama dengan kita. Pada saatnya nanti, mungkin hidup mereka pun akan mengulangi putaran-putaran tanpa makna yang pernah kita tempuh.
Sangat jarang orang yang potensi pencariannya akan Allah belum terkubur. Dalam hal ini, jika kita masih saja gelisah mencari makna kehidupan, maka kegelisahan kita merupakan hal yang perlu disyukuri.
Berapa orang, sahabat, yang masih mau mendengarkan kegelisahannya sendiri? Padahal kegelisahannya itu merupakan rembesan dari jiwa yang menjerit tidak ingin terkubur dalam kehidupan dunia. Dia ‘menjerit’ ingin mencari Al-Haqq, dan ‘rembesannya’ kadang naik ke permukaan dalam bentuk kegelisahan.
Sayang, sebagian orang segera membantai kegelisahannya, potensi pencarian kebenarannya ini, justru pada saat ketika ia timbul; karena secara psikologis hal ini memang terasa tidak nyaman. Maka untuk melupakannya, ia semakin menenggelamkan diri lebih dalam lagi dalam pekerjaannya, kesibukannya, bersenang-senang, atau berdalih menutupi kegelisahannya dengan berusaha lebih lagi mencintai istri dan anak, atau keluarga, menenggelamkan diri dalam keasyikan hobi… dan sebagainya.
Atau, membantainya dengan kesenangan spiritual sesaat, seperti datang ke pengajian bukan dengan niat mencari-Nya tapi hanya untuk melenyapkan kegelisahannya, seperti obat sakit kepala saja: ketika sakit kepala, cari obat. Kegelisahan hilang, dia pun pergi lagi..
Atau juga dengan mengindoktrinasi dirinya: “Manusia diciptakan untuk beribadah!! Segala jawaban telah ada di Qur’an!!” Oke, tapi ibadah yang seperti apa? Bisakah kita benar-benar beribadah, tanpa mengetahui maknanya? Atau lebih jauh lagi, mampukah ia menjangkau makna Qur’an?
Beranikah kita jujur pada diri kita sendiri: Jika qur’an benar, mengapa kegelisahannya tidak hilang? Mengapa qur’an seperti kitab suci yang tidak teratur susunannya? Mengapa ayatnya kadang melompat-lompat, dari satu topik ke yang lainnya secara mendadak? Jika kita beriman, apakah iman itu? Apakah takwa itu? Apakah Lauhul Mahfudz? Apakah Ad-diin? Apakah Shiratal Mustaqim? Jalan yang lurus yang bagaimana? Mengapa qur’an terasa abstrak dan tak terjangkau makna sebenarnya? Ini sebenarnya pertanyaan-pertanyaan jujur, dan sama sekali bukan menghakimi qur’an.
Kadang orang terus saja mengindoktrinasi dirinya sendiri, padahal qur’an sendiri menyatakan bahwa tidak ada yang mampu menjangkaunya selain orang-orang yang disucikan/ Al-mutahharuun, (QS 56:77-79).
[Q.S. 56] “Sesungguhnya Al Qur’an ini adalah bacaan yang sangat mulia (77). Pada kitab yang terpelihara (78). Dan tidak menyentuhnya kecuali hamba-hamba yang disucikan/ Al-muthahharuun (79).”
Apakah dia berani yakin bahwa dia adalah seorang yang telah disucikan, sehingga makna qur’an telah terbentang begitu jelas dihadapannya? Jika demikian, apa implikasi pernyataan : “Semua jawaban telah ada di Qur’an” baginya? Apakah ia akan terus saja membohongi diri dengan membaca terjemahan qur’an dan memaksakan diri meyakini bahwa ia telah mendapatkan maknanya?
Jeritan jiwanya tersebut ia timbun dengan segala cara. Ia tidak ingin mendengarkannya. Hal ini, sudah barang tentu akan membuat seseorang semakin terperangkap saja dalam rutinitasnya, dan semakin terkuburlah potensi pencariannya akan kebenaran. Padahal seharusnya ‘jeritan jiwa’ tersebut didengarkan. Jika anak kita menangis karena lapar, apakah kita akan pergi bersenang-senang untuk melupakannya, dan berharap anak kita akan berhenti menangis dengan sendirinya? Bukankah seharusnya kita mencari tahu, kenapa anak kita menangis?
Kembali kepada kisah Musa as. Demikian pula Musa, ia pun, sebagaimana kita semua, sejak kecil dibekali pertanyaan-pertanyaan dari dalam dirinya. Dibekali kegelisahan pencarian kebenaran. Bibit-bibitnya ada. Allah, untuk menumbuhkan bibit-bibit pencariannya itu supaya tidak terkubur dalam kemewahan kehidupan istana, menyiramnya dengan kebingungan yang lebih besar lagi.
Ia dipaksaNya menelan kenyataan bahwa ayahnya pernah membantai jutaan bayi lelaki Bani Israil. Ia dipaksaNya menelan kenyataan bahwa ayahnya menganggap Bani Israil adalah warga kelas dua yang rendah, bodoh, dan memang patut diperbudak. Puncaknya, ia dipaksaNya menelan kenyataan bahwa dirinya sendiri ternyata merupakan seorang anak Bani Israil, keturunan warga budak kelas dua, yang dipungut dari sungai Nil. Pada saat ini, pada diri seorang Pangeran Musa lenyaplah sudah harga dirinya. Hancur semua masa lalunya. Dia seorang tanpa sejarah diri sekarang. Ditambah lagi ia telah membunuh seorang lelaki, maka larilah ia terlunta-lunta, menggelandang di padang pasir, mempertanyakan siapa dirinya sebenarnya.
Justru, pada saat inilah ia berangkat dengan pertanyaan terpenting bagi seorang pejalan suluk, yang telah tumbuh disiram subur oleh Allah dengan air kegalauan: “Siapa diriku sebenarnya?”.
Pertanyaan ini telah tumbuh kokoh dalam diri Musa as., dan sebagaimana kita semua mengetahui kisah lanjutannya, di ujung padang pasir Madyan ada seorang pembimbing untuk menempuh jalan menuju Allah ta’ala, yaitu Nabi Syu’aib as, yang lalu menyuruh anaknya untuk menjemput Musa dan membawa Musa kepadanya.
Di bawah bimbingannya, Musa dididik menempuh jalan taubat, supaya “arafa nafsahu”, untuk “arif akan nafs (jiwa)-nya sendiri”. Dan dengan bimbingan Syu’aib akhirnya ia mengerti dengan sebenar-benarnya (ia telah ‘arif), bahwa dirinya diciptakan Allah sebagai seorang Rasul bagi bangsa Bani Israil, bukan sebagai seorang pangeran Mesir. Ia menemukan kembali misi hidupnya, tugas kelahirannya yang untuk apa Allah telah menciptakannya. Ia telah menemukan untuk apa dia diciptakan, yang disabdakan oleh Rasulullah SAW:
“Setiap orang dimudahkan untuk mengerjakan apa yang telah Dia ciptakan untuk itu.” (Shahih Bukhari no. 2026)
Maka dari itu, sahabat-sahabat, jika ada diantara anda yang mungkin ingin sekali bertemu seorang guru sejati, atau seorang mursyid yang Haqq untuk minta bimbingannya, maka terlebih dahulu anda harus benar-benar mencari Allah, mencari kebenaran, mencari Al-Haqq. Pertanyaan “Siapakan aku? Untuk apa aku diciptakan?” harus benar-benar telah tumbuh dalam diri kita (dan itu pun bukan menjadi jaminan bahwa perjalanannya akan berhasil). Anda memang telah benar-benar butuh jawaban dari pertanyaan-pertanyaan itu. Jika tidak demikian, atau jika belum merasa benar-benar membutuhkan, percayalah, tidak akan ada seorang mursyid sejati yang akan mengutus anak-anaknya untuk menjemput anda.
“Man ‘arafa nafsahu, faqad ‘arafa rabbahu”, bukan semata-mata artinya “siapa yang mengenal dirinya, maka mengenal Tuhannya.” Kata ” ‘Arafa”, juga “Ma’rifat,” berasal dari kata ‘arif, yang bermakna ’sepenuhnya memahami’, ‘mengetahui kebenarannya dengan sebenar-benarnya’; dan bukan sekedar mengetahui. dan nafsahu berasal dari kata ‘nafs’, salah satu dari tiga unsur yang membentuk manusia (Jasad, nafs, dan ruh).
Jadi, kurang lebih maknanya adalah “barangsiapa yang ‘arif (sebenar-benarnya telah mengetahui) akan nafs-nya, maka akan ‘arif pula akan Rabbnya”. Jalan untuk mengenal kebenaran hakiki, mengenal Allah, hanyalah dengan mengenal nafs terlebih dahulu.
Setelah arif akan nafs kita sendiri, lalu ‘arif akan Rabb kita, maka setelah itu kita baru bisa memulai melangkah di atas ‘Ad-diin’.
‘Arif akan Rabb, atau dalam bahasa Arab disebut ‘Ma’rifatullah’ (meng- ‘arifi Allah dengan sebenar-benarnya), sebenarnya barulah –awal– perjalanan, bukan tujuan akhir perjalanan sebagaimana dipahami kebanyakan orang. Salah seorang sahabat Rasul selalu mengatakan kalimatnya yang terkenal: “Awaluddiina ma’rifatullah”, Awalnya diin adalah ma’rifat (meng-’arif-i) Allah.